jika peluang empirik kemunculan mata dadu 1 adalah 3 24
Top7: Jika sebuah dadu dilemparkan sekali peluang muncul mata dadu prima Top 8: Top 10 sebuah dadu dilempar sekali peluang muncul mata dadu atau Top 9: Best Score 100 Matematika SMP; Top 10: Soal Pendalaman Soal Matematika SMP / MTs Kelas 7, 8 , 9; Video yang berhubungan; Top 1: sebuah dadu dilempar sekali.peluang muncul mata dadu yang
3 Menyelesaikan masalah peluang empirik dan teoritik dengan teliti, disiplin,percaya diri dan penuh tanggung jawab. Dua buah dadu dilambungkan satu kali. A adalah kejadian muncul jumlah mata dadu sama dengan 9. Berapakah peluang terjadinya peristiwa A? peluang kejadian A adalah 9 1. 5 3 Banyaknya titik sampel n(S) = 5 + 3 + 4 = 12
Jikapeluang empirik kemunculan mata dadu "2" adalah 1/6, peluang empirik kemunculan mata dadu "selain 1" dalam percobaan tersebut adalah . Jawaban. Jawaban Nomor 5. 5. Dalam percobaan melempar dadu sebanyak 450 kali, secara teoretik akan muncul mata dadu kurang dari 5 sebanyak kali.
RumusPeluang Matematika. Berdasarkan hasil percobaan melempar uang logam, maka hasilnya adalah G atau A. Jika percobaan dilempar sebanyak 10 kali dan muncul G 4 kali, maka frekuensi relatif munculnya G itu adalah 4/10. Sedangkan jika percobaan dilakukan sebanyak 10 kali lagi dan muncul G 3 kali, sehingga dalam 20 kali percobaan G muncul
nonton pathan full movie shahrukh khan subtitle indonesia. Jakarta - Peluang adalah bidang matematika yang mempelajari kemungkinan munculnya sesuatu dengan cara perhitungan maupun percobaan. Peluang juga sering digunakan untuk membantu kehidupan manfaat peluang dalam kehidupan sehari-hari adalah untuk membantu pengambilan keputusan yang tepat, memperkirakan hal yang akan terjadi, dan meminimalisir hanya itu, selain dalam ilmu matematika, peluang juga digunakan dalam ilmu ekonomi dalam bidang aktuaria, ilmu psikologi, dan statistika. Sebelum menghitung rumus peluang, kita perlu mengenal terlebih dahulu mengenai percobaan, ruang sampel, dan kejadian atau Ruang Sampel, dan Kejadian PeluangDikutip dari Modul Kemdikbud Matematika Umum Teori Peluang, percobaan dalam studi peluang diartikan sebagai suatu proses disertai hasil dari suatu kejadian yang bergantung pada ketika suatu percobaan dilakukan kembali, hasil yang diperoleh tidak selalu sama meskipun dilakukan dengan kondisi yang sama. Percobaan ini disebut sebagai percobaan acak. Kemudian, ruang sampel adalah himpunan dari semua hasil yang mungkin dari suatu rumus peluang, ruang sampel dinotasikan dengan S sehingga banyaknya elemen ruang sampel dinyatakan dengan nS.Kejadian atau peristiwa merupakan himpunan bagian dari ruang sampel yang biasanya dinotasikan dengan huruf kapital, seperti A, B, C, D, dan begitu, banyaknya elemen kejadian A dituliskan dengan nA, nB, dan melakukan percobaan dengan melambungkan sebuah dadu. Berdasarkan percobaan tersebut, tentukanlaha. Ruang sampel Kejadian A, yaitu munculnya sisi dadu bernilai Kejadian B, yaitu munculnya sisi dadu yang habis dibagi Hasil yang mungkin muncul dari percobaan tersebut adalah munculnya sisi dadu dengan mata dadu 1, 2, 3, 4, 5, 6. Jadi, ruang sampelnya adalah S = {1, 2, 3, 4, 5, 6} dan banyaknya elemen ruang sampel adalah nS = Kejadian munculnya sisi dadu bermata genap adalah A = {2, 4, 6} sehingga nA = Kejadian munculnya sisi dadu yang habis dibagi 3 adalah B = {3, 6}. Jadi, nB = PeluangDari penjelasan sebelumnya, S adalah ruang sampel dengan banyak elemen adalah nS dan A adalah suatu kejadian dengan banyak elemen = nA, maka peluang kejadian A ditulis dengan notasi PA.Dengan begitu, rumus peluang dituliskan menjadi sebagai = nA/nSUntuk memahami cara menghitung rumus peluang, perhatikan contoh soal beserta penyelesaiannya di bawah ini, yuk!Contoh Soal1. Nisa melakukan percobaan dengan melempar sebuah dadu. Tentukana. Peluang muncul mata dadu angka ganjil,b. Peluang muncul mata dadu dengan angka kurang dari Dari dua dadu yang dilambungkan secara bersamaan, tentukan peluang munculnya mata dadu berjumlah 5, berjumlah 7, dan dadu dengan mata dadu Diketahui ruang sampel pelemparan sebuah dadu S = {1, 2, 3, 4, 5, 6} sehingga nS = Misal A adalah kejadian muncul mata dadu berangka ganjil, maka= A = {1, 3, 5}= nA = 3= PA = nA/nS= PA = 3/6 = 1/2b. Misal B adalah kejadian muncul mata dadu berangka kurang dari 6, maka= B = {1, 2, 3, 4, 5}= nB = 5= PB = nB/nS= PB = 5/62. Diketahui banyaknya hasil yang mungkin keluar saat melambungkan 2 dadu sekaligus adalah 36 yang didapat dari hasil 6 x 6 = 36. Dengan begitu, nS = Misalnya A adalah kejadian munculnya angka berjumlah 5, maka= A = {1,4, 2,3, 3,2, 4,1}= nA = 4= PA = nA/nS= PA = 4/36 = 1/9b. Misalnya B adalah kejadian munculnya angka berjumlah 7, maka= B = {1,6, 2,5, 3,4, 4,3, 5,2, 6,1}= nB = 6= PB = nB/nS= PB = 6/36 = 1/6c. Misal C adalah kejadian munculnya angka sama, maka= C = {1,1, 2,2, 3,3, 4,4, 5,5, 6,6}= nC = 6= PC = nC/nS= PC = 6/36 = 1/6Bagaimana? Cukup mudah bukan memahami rumus peluang dan mengerjakan contoh soalnya. Simak Video "d'Mentor Primbon Bisnis Cuan 2023" [GambasVideo 20detik] pal/pal
Hallo Gengs.. apa kabar? Semoga kita semua selalu ada dalam lindungan yang maha Esa. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang peluang khususnya yang biasanya dipelajari di kelas 8. Kita tidak akan panjang lebar membahas materi-nya, kita akan fokus membahas soal-soal latihan. Dalam materi peluang kita akan mempelajari tentang titik sampel, ruang sampel, kejadian, peluang empirik dan peluang teoritis. Langsung saja ya Gengs, kita masuk ke contoh soal dan pembahasannya. SOAL PERTAMA Ika melakukan suatu percobaan dengan menggunakan satu dadu dan satu uang logam. Ika melambungkan satu dadu dan satu uang logam tersebut. Tentukan a. Kejadian munculnya bilangan faktor dari 18 b. Kejadian munculnya bilangan kurang dari 4 c. Kejadian munculnya angka PEMBAHASAN Sebelum kita membahas soal di atas yang perlu kita ketahui yaitu apabila kita melambungkan satu dadu maka yang akan muncul yaitu 1 atau 2 atau 3 atau 4 atau 5 atau 6 sedangkan apabila yang dilambungkan yaitu satu uang logam maka yang akan muncul yaitu angka atau gambar. Pada uang logam angka biasanya diberi simbol A dan gambar diberi simbol G. a. Faktor dari 18 yaitu 1,2,3,dan 6. Dengan demikian, kejadian muncul bilangan faktor dari 18 adalah {1,A; 2,A; 3,A; 6,A; 1,G; 2,G; 3,G; 6,G} b. Kejadian muncul bilangan kurang dari 4 adalah {1,A;2,A;3,A;1,G;2,G;3,G} c. Kejadian muncul angka adalah {1,A;2,A;3,A;4,A;5,A;6,A} SOAL KEDUA Niel melakukan percobaan menggunakan satu set kartu bridge. Tentukan sampel dan banyak titik sampel percobaan yang dilakukan Niel. PEMBAHASAN Titik sampel percobaan tersebut yaitu sebagai berikut A= Kartu keriting hitam dan bernomor 2 hingga 10; nA=9 B= Kartu sekop hitam dan bernomor 2 hingga 10; nB=9 C= Kartu wajik merah dan bernomor 2 hingga 10; nc=9 D=Kartu hati merah dan bernomor 2 hingga 10; nD=9 E=Kartu keriting hitam dan bergambar jack, queen dan king; nE=3 F=Kartu sekop hitam dan bergambar jack, queen dan king; nF=3 G=Kartu wajik merah dan bergambar jack, queen dan king; nG=3 H=Kartu hati merah dan bergambar jack, queen dan king; nH=3 I= Kartu as keriting, sekop, wajik, dan hati; nI=4 nS=52 Dengan demikian banyak titik sampel pada percobaan tersebut yaitu 52. Untuk lebih mudahnya, coba Gengs hitung berapa jumlah kartu bridge dalam satu set. SOAL KETIGA Ipou melakukan percobaan dengan melambungkan 1 uang logam dan 1 buah dadu. Diperolehnya seperti yang dicatat dalam table berikut ini. Tentukan a. Peluang empirik muncul mata dadu faktor 12 b. Peluang empirik muncul gambar dan angka prima PEMBAHASAN a. Banyak percobaan= 3+2+2+1+1+4+4+2+2+5+3+1=30 Mata dadu faktor 12 = 1,2,3,4, dan 6. Dengan demikian, percobaan yang memunculkan mata dadu faktor 12 adalah {1,A;1,G;2,A;2,G;3,A;3,G;4,A;4,G;6,A;6;G} SEDANGKAN banyaknya muncul mata dadu faktor 12 = 3+2+2+1+1+4+4+2+3+1=23 Peluang empirik= 23/30 Jadi, peluang empirik muncul mata dadu faktor 12 adalah 23/30. b. Pertama-tama kita misalkan sisi gambar adalah G dan sisi angka adalah A. Percobaan yang memunculkan G dan angka prima adalah {2,G;3,G;5,G} Banyaknya muncul gambar dan angka prima = 1+4+5=10 Peluang empirik = 10/30=1/3 Jadi peluang empirik muncul gambar dan angka prima adalah 1/3. SOAL KEEMPAT Sebuah dadu dan uang logam dilemparkan bersama-sama. Tentukan a. Peluang muncul faktor dari 24 dan gambar b. Peluang muncul bilangan kurang dari 5 dan angka PEMBAHASAN a. Sebuah dadu dan uang logam dilemparkan bersama-sama sehingga ruang sampel yang dihasilkan adalah sebagai berikut. S={1,A;1,G;2,A;2,G;3,A;3,G;4,A;4,G;5,A;5,G6,A;6,G} nS=12 Faktor dari 24 = 1,2,3,4, dan 6 Misalkan X=Kejadian muncul mata dadu faktor dari 24 dan gambar G. Maka, X=1,G;2,G;3,G;4,G;6;G} nX=5 PX=nX/nS=5/12 Jadi, peluang muncul faktor 24 dan gambar adalah 5/12 b. Y=Kejadian muncul bilangan kurang dari 5 dan angka Y={1,A;2,A;3,A;4,A} nY=4 PY=nY/nS=4/12=1/3 Jadi, peluang muncul bilangan kurang dari 5 dan angka adalah 1/3. SOAL KELIMA Ferdi melakukan percobaan menggunakan sebuah dadu. Ferdi melemparkan dadu sebanyak n kali. Hasil pelemparannya dicatat dalam sebuah tabel sebagai berikut. Menurut si Ferdi, peluang empirik muncul mata dadu 4 adalah 1/10. Tentukan a. Berapa kali mata dadu 4 muncul dalam percobaan yang dilakukan Ferdi. b. Berapa peluang empirik kemunculan mata dadu kurang dari 5. c. Berapa peluang empirik kemunculan mata dadu 5 atau lebih. d. Berapakah hasil penjumlahan peluang empirik pada pertanyaan b dan c. PEMBAHASAN a. Menentukan banyak muncul mata dadu 4 Peluang empirik muncul mata dadu 4 = 1/10 Jadi, mata dadu 4 muncul sebanyak 5 kali. b. Muncul mata dadu kurang dari 5 Muncul mata dadu kurang dari 5 berarti muncul mata dadu 1,2,3,4 Banyak muncul mata dadu kurang dari 5=6+8+10+5=29 Peluang empirik=29/50 50 diperoleh dari banyaknya percobaan. c. Mata dadu 5 atau lebih berarti muncul mata dadu 5 atau 6 Banyak muncul mata dadu 5 atau lebih = 12+9=21 Peluang empirik=21/50 d. Hasil penjumlahan = 29/50 + 21/50 = 50/50 = 1 SOA L KEENAM Sebuah percobaan dilakukan dengan melambungkan 2 buah logam sebanyak satu kali. Tentukan a. Peluang muncul satu gambar b. Frekuensi harapan muncul satu gambar jika uang logam dilambungkan sebanyak 32 kali. PEMBAHASAN a. Ruang sampel dari percobaan={A,A;A,G;G,A;G,G} Sehingga nS=4 B=Kejadian muncul satu gambar B={A,G;G,A} nB=2 PB=2/4=1/2 Jadi, peluang muncul satu gambar adalah ½ b. fB=PB X 32 = ½ X 32 = 16 Jadi, frekuensi harapannya adalah 16 Sampai di sini yaaa Gengs contoh-contoh soalnya. Semoga Bermanfaat.
Jakarta - Peluang empirik merupakan salah satu kemungkinan suatu kejadian dalam suatu percobaan. Istilah ini sering ditemukan dalam penghitungan matematika. Peluang dimaknai sebagai nilai kemungkinan suatu kejadian. Dalam matematika ada dua macam peluang yaitu peluang empirik dan peluang satu perbedaan dari keduanya yaitu hasil peluang empirik sangat bergantung pada kondisi percobaan, sedangkan peluang teoritik bebas dari kondisi percobaan. Untuk lebih jelasnya tentang peluang empirik dan contoh soalnya simak penjelasan di bawah ini ya!Mengutip Ayu Tri Yuniarti dalam Bahan Ajar SMP Diponegoro 1, peluang empirik adalah nilai perbandingan antara banyak kemunculan dengan banyak percobaan yang dilakukan. Sementara itu, mengutip jurnal Universitas Negeri Yogyakarta, peluang empirik adalah perbandingan banyak kali muncul kejadian tertentu terhadap jumlah percobaan yang dilakukan. Misalnya dalam percobaan melemparkan sebuah koin sebanyak 10 kali, didapatkan hasil muncul angka 7 kali, dan gambar sebanyak 3 kali. Dari kegiatan tersebut, diperoleh peluang empirik munculnya angka 7/ cara menghitungnya? Caranya dengan menggunakan rumus di bawah ininP= nA nS KeterangannP = nilai peluangnA = frekuensi kejadian yang diharapkannS = Frekuensi seluruh percobaanDalam contoh koin di atas, cara menghitung peluang kemunculan angka dengan membaginya dengan banyak pelemparan koin. Jika kemunculan angka 7 kali, dan banyak pelemparan koin 10 kali maka peluang empirik kemunculan angka yaitu 7/ Peluang Empirik dan TeoritikSelain peluang empirik, dalam matematika juga dikenal peluang teoritik. Jika peluang empirik merupakan perbandingan antara banyak kejadian dengan percobaan yang dilakukan, maka peluang teoritik adalah perbandingan banyak kejadian yang diharapkan dengan semua kemungkinan yang akan itu perbedaan keduanya yaituHasil peluang empirik sangat bergantung pada kondisi percobaan, sedangkan peluang teoritik bebas dari kondisi banyak percobaan yang dilakukan, maka nilai peluang empirik akan mendekati nilai peluang empirik menghitung perbandingan jumlah suatu kejadian yang muncul terhadap banyak percobaan yang dilakukan, sedangkan peluang teoritik menghitung perbandingan banyak kejadian yang muncul terhadap jumlah anggota ruang Soal Peluang EmpirikMengutip Portal Rumah Belajar SMPN 2 Penajam Paser Utama, berikut contoh soal menghitung peluang empirik1. Pada pertandingan sepak bola yang dilaksanakan sebanyak 20 kali, ternyata tim Indonesia menang 12 kali, seri 6 kali, dan kalah 2 kali. Berapakah peluang Tim Indonesia akan menang?JawabanPertandingan sepak bola dilaksanakan sebanyak 20 kali, berarti nS= tim Indonesia menang sebanyak 12 kali, berarti nA= soal peluang empirik. Foto dok. Portal Rumah Belajar SMPN 2 Penajam Paser Dini dan Salfa sedang melakukan suatu percobaan dengan menggunakan dua buah uang logam seperti tampak pada gambar. Mereka melempar dua buah uang logam itu sebanyak 30 kali, kemudian mereka mencatat hasilnya. Tabel berikut merupakan hasil pencatatan Dini dan Salfa yaitucontoh soal peluang empirik. Foto dok. Portal Rumah Belajar SMPN 2 Penajam Paser Peluang munculnya kedua buah uang logam itu sama!b. Peluang munculnya uang logam ke-1 gambar dan uang logam ke-2 Cobalah perhatikan tabel hasil pencatatan pelemparan dua buah logam tersebut, ternyata munculnya kedua uang logam yang sama ada dua buah, yaitu A,A dan G,G. Untuk kemunculan A,A sebanyak 10 kali dan G,G sebanyak 6 kali. Jadi kemunculan kedua buah uang logam itu sama dengan 10 + 6 = 16 kali, berarti nA = 16, sedangkan banyaknya seluruh percobaan yaitu nS = soal peluang empirik Foto dok. Portal Rumah Belajar SMPN 2 Penajam Paser Utamab. Munculnya uang logam ke-1 gambar dan uang logam ke-2 angka ada 8 kali tampak pada tabel, maka nilai peluangnyacontoh soal peluang empirik. Foto dok. Portal Rumah Belajar SMPN 2 Penajam Paser peluang munculnya uang logam ke-1 gambar dan uang logam ke-2 angka adalah 4/ ulasan terkait peluang empirik beserta contoh-contohnya, semoga bermanfaat ya detikers. Simak Video "Ada Terduga Teroris, Standar Masuk MUI Dipertanyakan" [GambasVideo 20detik] jsn/jsn
Berikut ini adalah pembahasan dan Kunci Jawaban Matematika Kelas 8 Semester 2 Halaman 302 - 310. Bab 10 Peluang Uji Kompetensi 10 Hal 302 - 310 Nomor 1 - 20 PG dan 1 - 10 Esai. Kunci jawaban ini dibuat untuk membantu mengerjakan soal matematika bagi kelas 8 di semester 2 halaman 302 - 310. Semoga dengan adanya pembahasan serta kunci jawaban uji kompetensi 10 matematika kelas 8, adik-adik kelas 8 dapat menyelesaikan tugas Peluang Kelas 8 Halaman 302 - 310 yang diberikan oleh bapak ibu/guru. Kunci Jawaban MTK Kelas 8 Semester 2. Kunci Jawaban Matematika Kelas 8 Halaman 302 - 310 Uji Kompetensi 10 Kunci Jawaban Pilihan Ganda Uji Kompetensi 10 Matematika Kelas 8 Halaman 302 1. C. 2/5 2. B. 31/50 3. C. 1 - a/n 4. A. 24 5. D. 3/20 6. C. 1/6 7. A. 31/36 8. A. 1/6 9. B. 9 kali 10. D. 3/10 11. D. 1/6 12. C. 1/12 13. A. 5/36 14. B. 35/36 15. C. Oranye 16. C. 540 17. B. 24 18. C. 4/11 19. A. Arif 20. C. 48 Kunci Jawaban Esai Uji Kompetensi 9 Matematika Kelas 8 Halaman 308 1. Dari 10 kali pelemparan mata uang logam, diperoleh 4 kali muncul gambar. a. Tentukan peluang empirik muncul gambar. b. Tentukan peluang empirik muncul angka. Jawaban a n = 4 s = 10 Pgambar = n / s = 4 / 10 = 2/5 Jadi, peluang empirik muncul gambar adalah 2/5. b n = 10 - 4 = 6 s = 10 Pangka = n / s = 6 / 10 = 3/5 Jadi, peluang empirik muncul angka adalah 3/5. 2. Berikut ini tabel yang menyatakan hasil percobaan penggelindingan sebuah dadu. Jika percobaan tersebut dilakukan sebanyak 135 kali, maka banyak peluang empirik kemunculan mata dadu “6” adalah .... Jawaban s = 135 24 + 21 + 20 + 23 + 25 + x = 135 113 + x = 135 x = 135 - 113 x = 22 P = n / s = 22/135 Jadi, peluang empirik kemunculan mata dadu 6 adalah 22/135. 3. Berikut ini tabel yang menyatakan hasil percobaan penggelindingan sebuah dadu. Jika peluang empirik kemunculan mata dadu “5” adalah 1/6, peluang empirik mata dadu “6” dalam percobaan tersebut adalah .... Jawaban Pdadu "5" = n / s 1/6 = x / 15 + 13 + 17 + 16 + 14 + x 1/6 = x / 75 + x x = 75 + x / 6 6x = 75 + x 5x = 75 x = 15 s = 15 + 13 + 17 + 16 + 14 + x = 15 + 13 + 17 + 16 + 14 + 15 = 90 Pdadu "6" = n / s = 14 / 90 = 7/45 Jadi, peluang empirik mata dadu "6" dalam percobaan tersebut adalah 7/45. 4. Berikut ini tabel yang menyatakan hasil percobaan penggelindingan sebuah dadu. Jika peluang empirik kemunculan mata dadu “2” adalah 1/6 , peluang empirik kemunculan mata dadu “selain 1” dalam percobaan tersebut adalah... Jawaban *Info Penting* Peluang empirik kemunculan mata dadu "2" yang benar adalah 1/5 bukan 1/6. Karena jika menggunakan 1/6 maka ruang sampelnya akan bernilai desimal. Oleh karena itu tolong beritahu bapak/ibu guru yang mengajar. Pdadu "2" = n / s 1/5 = x / 5 + x + 8 + 6 + 7 + 6 1/5 = x / 32 + x x = 32 + x / 5 5x = 32 + x 4x = 32 x = 8 s = 5 + x + 8 + 6 + 7 + 6 = 5 + 8 + 8 + 6 + 7 + 6 = 40 Pdadu selain "1" = n / s = 8 + 8 + 6 + 7 + 6/ 40 = 35/40 = 7/8 Jadi, peluang empirik mata dadu selain "1" dalam percobaan tersebut adalah 7/8. 5. Dalam percobaan melempar dadu sebanyak 450 kali, secara teoretik akan muncul mata dadu kurang dari 5 sebanyak ... kali. Jawaban x = mata dadu kurang dari 5 = 1,2,3,4 nx = 4 Px = n / s = 4/6 = 2/3 Fhx = Px x Banyak percobaan = 2/3 x 450 = 900/3 = 300 kali Jadi, secara teoretik akan muncul mata dadu kurang dari 5 sebanyak 300 kali. 6. Dari 60 kali pelemparan sebuah dadu, diperoleh 10 kali muncul mata dadu 1, 12 kali muncul mata dadu 2, 11 kali muncul mata dadu 3, dan 8 kali muncul mata dadu 4. a. Tentukan peluang empirik muncul mata dadu kurang dari 4. b. Tentukan peluang empirik muncul mata dadu lebih dari 4. Jawaban a a = mata dadu kurang dari 4 = 1,2,3 na = 10 + 12 + 11 = 33 Pa = na / sa = 33/60 = 11/20 Jadi, peluang empirik muncul mata dadu kurang dari 4 adalah 11/20. b b = mata dadu lebih dari 4 = 5,6 = 60 - 33 - 8 = 19 Pb = nb / sb = 19/60 Jadi, peluang empirik muncul mata dadu lebih dari 4 adalah 19/60. 7. Di dalam sebuah kantong terdapat 10 kelereng merah, 11 kelereng hijau, 13 kelereng kuning, dan 9 kelereng biru. Jika diambil 1 kelereng dari dalam kantong tersebut, peluang teoretik terambil kelereng selain merah adalah .... Jawaban a = kelereng selain merah = hijau, kuning, biru na = 11 + 13 + 9 = 33 sa = 10 + 11 + 13 + 9 Pa = na / sa = 33/43 Jadi, peluang teoretik terambil keleren selain merah adalah 33/43. 8. Di dalam sebuah kantong terdapat 15 kelereng merah, 14 kelereng hijau, 13 kelereng kuning, dan n kelereng biru. Jika diambil 1 kelereng dari dalam kantong tersebut, peluang teoretik terambil kelereng biru adalah 8/29 . Tentukan peluang teoretik jika yang diambil adalah kelereng hijau... Jawaban b = kelereng biru nb = b s = merah + hijau + kuning + biru s = 15 + 14 + 13 + b = 42 + b Pb = nb / s 8/29 = b / 42 + b 8 x 42 + b = b x 29 8b + 336 = 29b 21b = 336 b = 336 / 21 b = 16 Phijau = nhijau / s = 14 / 15 + 14 + 13 + b = 14 / 15 + 14 + 13 + 16 = 14 / 58 = 7/29 Jadi, peluang teoretik jika yang diambil kelereng hijau adalah 7/29. 9. Suatu lomba sepeda hias diikuti peserta sebanyak • 10 orang berumur 6 tahun, • 24 orang berumur 9 tahun, dan • 16 orang berumur 10 tahun. Jika lomba tersebut akan memilih satu orang terbaik, berapa peluang yang akan terpilih adalah peserta berumur 9 tahun? Jawaban n9tahun = 24 s = 10 + 24 + 16 = 40 P9tahun = n9tahun / s = 24 / 50 = 12/25 Jadi, peluang yang akan terpilih peserta berumur 9 tahun adalah 12/25. 10. Ketika berjalan-jalan di sebuah mall, Rudi mendapatkan keberuntungan sebagai pengunjung mall tergpilih di hari itu. Rudi berkesempatan memilih 1 hadiah dari 3 kotak yang sudah disediakan panitia mall. Rudi hanya diberi kesempatan untuk mengambil 1 hadiah dari salah satu kotak. Tentukan kotak mana yang memiliki peluang terbesar mendapatkan mobil. Jelaskan. Jawaban na = merah = 8 sa = 8 + 9 + 10 = 27 Pa = na / sa = 8 / 27 x 100% = 29,6% Peluang Terbesar nb = merah = 10 sb = 10 + 11 + 14 = 35 Pb = nb / sb = 10 / 35 x 100% = 28,5% nc = merah = 12 sc = 12 + 14 + 19 = 45 Pc = nc / sc = 12 / 45 x 100% = 26,6% Jadi, kotak yang memiliki peluang terbesar mendapatkan mobil adalah Kotak A.
jika peluang empirik kemunculan mata dadu 1 adalah 3 24